Setajam apa pun seorang Mohamed Salah dan banyak gol yang dia cetak tidak akan cukup bagi dia merasa puas. Salah menyadari tugasnya tidak hanya mencetak gol saja.

Salah merupakan pemain paling subur Liverpool disepanjang kompetisi musim lalu. Dia mampu melesakkan 27 gol dari 52 kali bermain, dia unggul 1 gol dari Sadio Mane yang melesakkan 26 gol dari 50 kali bermain.

Konstribusi besar yang dia berikan membawa The Reds mampu bersaing sengit dengan Manchester City memperebutkan gelar juara Premier League, akan tetapi pada akhirnya Liverpool kalah 1 poin dari City yang keluar menjadi juara namun Liverpool mampu menjuarai Liga Champions.

Akan tetapi Salah mengukur dirinya sendiri lebih dari banyak gol semata. Dia sadar betul perannya bukan hanya untuk mencetak gol saja namun mengkreasikan kans dan membantu lini pertahanan.

Salah mengungkapkan bahwa saya bukan seorang pemain berposisi sebagai penyerang, saya bermain sebagai pemain sayap. Maka dari itu tugas saya selayaknya seperti bukan menjadi pencetak gol saja, akan tetapi juga harus membuat umpan dan membangun permainan dengan para pemain gelandang.

Maka dari itu saya bermain sebagai pemain sayap. Saya merasakan nyaman di posisi itu dan maksut saya melesakkan gol itu bukan menjadi tugas utama bagi saya.